TINJU
Gara-gara Demo, Pertandingan Tinju Batal
MALANG –
Perebutan gelar tinju profesional dan amatir yang bertajuk Malang Super
Fight batal digelar tanggal 31 Maret besok. Pembatalan ini disebabkan
situasi yang belum kondusif karena maraknya aksi unjuk rasa yang terjadi
di Kota Malang sehingga Kepolisian belum bisa mengeluarkan ijin
kegiatan tersebut yang rencananya digelar di depan Stasiun Kota Baru.
Ketua Panitia Eko Nurcahyo, mengatakan, pertandingan tinju yang memperebutkan sabuk kejuaraan nasional versi Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) kelas ringan junior 58,9 kilogram terpaksa ditunda hingga 14 April mendatang karena situasi keamanan yang tak memungkinkan.
Menurut Eko, pertandingan ini akan mempertemukan petinju peringkat I, Hero Tito dari sasana d’Kross BC Malang dengan petinju peringkat VI, Marchel Layanay dari sasana Kuripasai BC Jakarta.
Selain itu, pertandingan non gelar, kelas bantam junior mempertemukan petinju Ali Rohmad dari sasana Yon Bekang BC Malang dengan Madit Sada dari sasana tinju Maniwak BC Papua.
Partai amatir juga akan meramaikan pertandingan ini. Eko mengatakan, ada 20 partai amatir yang terdiri dari perwakilan Pengurus Persatuan Tinju Indonesia Jawa Timur yang akan bertanding nanti.
Bahkan, kata EKo, ada juga penampilan eksibisi dua petinju asal Rusia dengan petinju Malang. Kedua petinju adalah warga Negara Rusia yang tengah belajar di Universitas Islam Negeri Malang.
Ketua Umum KTPI Kota Malang Ade Herawanto mengatakan, pertandingan tinju digelar untuk menghibur warga Malang. Selain itu, sudah lama tak ada pertandingan tinju profesional dan amatir yang diselenggarakan di Malang.
Padahal, kata Ade, pada dekade 1980 an sejumlah petinju berbakat bermunculan di Malang seperti Thomas Americo, Wongso Suseno, Nurhuda dan Monod. "Ajang ini juga untuk mencari bibit petinju berbakat dari Malang," kata Ade.
Ketua Panitia Eko Nurcahyo, mengatakan, pertandingan tinju yang memperebutkan sabuk kejuaraan nasional versi Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) kelas ringan junior 58,9 kilogram terpaksa ditunda hingga 14 April mendatang karena situasi keamanan yang tak memungkinkan.
Menurut Eko, pertandingan ini akan mempertemukan petinju peringkat I, Hero Tito dari sasana d’Kross BC Malang dengan petinju peringkat VI, Marchel Layanay dari sasana Kuripasai BC Jakarta.
Selain itu, pertandingan non gelar, kelas bantam junior mempertemukan petinju Ali Rohmad dari sasana Yon Bekang BC Malang dengan Madit Sada dari sasana tinju Maniwak BC Papua.
Partai amatir juga akan meramaikan pertandingan ini. Eko mengatakan, ada 20 partai amatir yang terdiri dari perwakilan Pengurus Persatuan Tinju Indonesia Jawa Timur yang akan bertanding nanti.
Bahkan, kata EKo, ada juga penampilan eksibisi dua petinju asal Rusia dengan petinju Malang. Kedua petinju adalah warga Negara Rusia yang tengah belajar di Universitas Islam Negeri Malang.
Ketua Umum KTPI Kota Malang Ade Herawanto mengatakan, pertandingan tinju digelar untuk menghibur warga Malang. Selain itu, sudah lama tak ada pertandingan tinju profesional dan amatir yang diselenggarakan di Malang.
Padahal, kata Ade, pada dekade 1980 an sejumlah petinju berbakat bermunculan di Malang seperti Thomas Americo, Wongso Suseno, Nurhuda dan Monod. "Ajang ini juga untuk mencari bibit petinju berbakat dari Malang," kata Ade.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar