Kamis, 17 Mei 2012

PSSI Dicurigai Beri Laporan Palsu ke Imigrasi
 Headline
INFO OLAHRAGA, Jakarta - PSSI dianggap telah melanggar peraturan dengan membuat paspor baru untuk Titus Bonai, sementara paspor sang pemain masih berada di klubnya, Persipura Jayapura.
Persipura memang tidak mengizinkan pemainnya untuk bergabung dengan skuad Timnas untuk turnamen persahabatan An-Nakba di Palestina selama pertengahan Mei ini. Klub pun menahan paspor sang pemain.
Tak kehilangan akal, PSSI kubu Djohar Arifin Husin pun mengurus paspor baru untuk Tibo, julukan sang pemain. Ketua umum PSSI versi KLB Ancol, La Nyalla Mattalitti, menilai tindakan kubu rivalnya itu melanggar peraturan.
“Pertama yang perlu dijelaskan dasar hukum adanya paspor baru bagi WNI yang masih berlaku paspornya,” ungkap La Nyalla lewat pesan singkatnya. “Seandainya lahirnya paspor baru dengan alasan paspor yang lama hilang, maka ada dugaan atau patut di duga telah terjadi perbuatan keterangan palsu.”
“Kedua, bahwa paspor baru (hanya bisa dibuat) untuk mereka yang belum ada paspornya atau buat mereka yang pasportnya telah berakhir,” lanjutnya.
Menurut La Nyalla, apapun alasannya, tak dibenarkan bagi seorang Warga Negara Indonesia untuk membuat paspor baru sementara ia sendiri masih mempunyai paspor yang masih berlaku.
Karena itu, ia meminta pihak imigrasi menjelaskan secara terbuka dasar hukum penerbitan paspor baru bagi WNI yg masih berlaku paspornya , jika tidak ada, ini akan menimbulkan diskriminasi hukum karena ada WNI yang diistimewakan.
“Harusnya semua pihak taat hukum dan bukan menyiasati aturan hukum. Para pemimpin harus memberikan teladan dan contoh yang baik bagi masyarakat bagaimana mentaati hukum,” tandasnya.

Rabu, 16 Mei 2012

 PSSI Menangi Gugatan Klub ISL 
INFO OLAHRAGA, JAKARTA - PSSI versi KLB Solo mendapat angin segar. Organisasi pimpinan Djohar Arifin itu menangkan perkara atas gugatan delapan klub Indonesia Super League (ISL) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam putusan sela kemarin (15/5), PN Jakarta Pusat memutuskan tidak menerima gugatan yang diajukan delapan klub ISL tersebut.
Menurut Direktur Legal PSSI Finantha Rudy, gugatan yang diajukan delapan klub itu adalah PSSI dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum karena tidak laksanakan putusan Kongres Bali, Januari 2011. Atas pelanggaran itu, PSSI dituntut membayar ganti rugi sebesar Rp4,1 triliun. Pengadilan juga diperintahkan hentikan kegiatan kompetisi Indonesia Premier League (IPL).
Delapan klub yang mengajukan gugatan itu adalah Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Persela Lamongan, dan Deltras Sidoarjo. Kemudian ada Pelita Jaya, Arema Indonesia, Persisam Samarinda, dan Persiba Balikpapan. Gugatan dilancarkan beberapa hari setelah Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) terbentuk pada 18 Desember 2011. Sidang berjalan sejak Januari 2012.
"Hari ini, ada satu keputusan yang dikeluarkan PN Jakpus dalam putusan sela bahwa gugatan 8 klub ISL yang gugat PSSI yang menyatakan perbuatan melawan hukum tidak laksanakan hasil Kongres Bali tidak diterima. Begitu juga dengan gugatan PSSI wajib bayar ganti rugi pada penggugat Rp4,1 T dan perintahkan pengadilan hentikan IPL. Dalam pertimbangan hukum, tidak dilaksanakannya Kongres Bali bukan merupakan tindakan melawan hukum tapi merupakan persoalan internal organisasi," ungkap Finantha kepada wartawan di Lapangan C Senayan, Jakarta, kemarin (15/5).
Dikatakan Finantha, mengacu pada pasal 69 Statuta PSSI, kasus internal organisasi harus diselesaikan di dalam PSSI. Sementara merujuk pada pasal 70 Statuta PSSI menyatakan, anggota PSSI, klub, dan pemain dilarang membawa sengketa persepakbolaan kepada pengadilan negara.
"Beberapa penggugat juga telah ajukan gugatan ke CAS (arbritase dunia). Dengan pertimbangan tersebut, PN putuskan tidak berwenang mengadili sehingga perkara tidak diterima," tandasnya.
Finantha menyatakan, dengan tidak diterimanya gugatan delapan klub ISL oleh PN Jakarta Pusat, maka ini sebuah kemenangan bagi PSSI. Jika putusan sela memenangkan mereka, maka PSSI dinyatakan kalah. Sebagaimana saat Persipura Jayapura menerima putusan sela dari CAS atas gugatannya tentang keikutsertaan di playoff Liga Champion Asia. Ending dari kasus itu juga dimenangkan Persipura.
Atas kemenangan ini, kata Finantha, PSSI tidak akan melancarkan gugatan balik. Langkah ini diambil karena PSSI menghargai proses rekonsiliasi yang sedang dibangun. Pihaknya baru akan melakukan serangan balik jika memang langkah itu perlu dilakukan. Dalam sidang kemarin, delapan klub ISL diwakili pengacara Dirfan Said.
Direktur Teknik Sriwijaya FC Hendri Zaenuddin pasrah dengan putusan sela itu. Selanjutnya, dia menyerahkan kelanjutan kasus tersebut kepada Badan Liga Indonesia dan Ketua PSSI versi KLB Ancol La Nyalla Mattalitti.  "Kita limpahkan semua ke BLI dan Ketua PSSI La Nyalla, bagaimana bagusnya ke depan. Tidak apa-apa sekarang kalah, pada 15 Juni juga bakal menang lagi. Tinggal beberapa hari kan? Kita tunggu saja," ujar Hendri kemudian tertawa.

Selasa, 15 Mei 2012

HUT PSSI, Pewarta Gelar Laga Persahabatan
 
INFO OLAHRAGA,  Jakarta - Pewarta PSSI menggelar pertandingan persahabatan sepak bola dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun organisasi olah raga tertua di Indonesia ke-82, Selasa (15/5).
Menurut Ketua panitia pelaksana, Antonius Brahmanto, pertandingan tersebut tidak hanya diikuti sebatas pekerja media, melainkan insan sepak bola Tanah Air lainnya. Tonny- sapaannya- menjelaskan bahwa pertandingan akan diikuti empat tim terdiri atas, PSSI Plus(pengurus dan mantan pemain tim nasional), Pewarta PSSI, Maluku Utara Selection, Gunawan Djawa (mantan-mantan pemain sepak bola).

"Kegitan ini juga ditujukan untuk mempererat silaturahim antar media serta para pelaku yang terlibat aktif di pentas sepak bola nasional. Sistem pertandingan dipilih dengan menggunakan sistem gugur dalam durasi 2x25 menit," tuturnya kepada rekan-rekan media di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (14/5).
Mengingat ini adalah pertandingan persahabatan, Tonny mengatakan jika tim yang tampil sebagai pemenang akan menerima piagam, baju serta bola.

"Meski ajang persahabatan, setiap tim wajib menurunkan formasi terbaik dan menargetkan tampil sebagai pemenang. Kami ingin menjadikan kegiatan ini bermutu dan enak disaksikan. Apalagi, akan terjunnya mantan-mantan pemain yang pernah berlaga dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, membuat kegiatan dipastikan berlangsung semarak," lanjutnya.

Di tempat yang sama, Tonny menyatakan, selain pertandingan sepak bola, dapat dinikmati pula keceriaan dengan acara musik yang dihadiri Andre Hehanusa, Group Gamalama, Yopie Latul, dan kegiatan amal untuk almarhum mantan pemain timnas, Abdul "Si kancil" Kadir.

"Kami akan melakukan penggalangan dana untuk meringankan beban materi yang dialami keluarga (alm) Abdul Kadir. Serta, mengrimkan doa untuk para korban dari musibah jatuhnya pesawat Sukhoi," tandasnya.
Sementara itu, pelatih Pewarta PSSI, Raden Mas Wuryanto mengatakan, tim yang berlaga dalam pertandingan ini cukup tangguh dan selama ini pihaknya telah melakukan persiapan optimal dengan latihan rutin. Kata dia lagi, tim Pewarta PSSI optimistis akan tampil dengan aksi terbaik dan menjadi pemenang.

"Mantan-mantan pemain timnas semisal, Alex Sununu, Yohanes Auri, Sarman Panggabean, Robby Binur, Oyong Lisa, Noah Meriam, Roni Paslah, Mustafa Umarella, dipastikan tampil dalam kesempatan tersebut. Semoga, dengan melalui pertandingan persahabatan ini, dapat memupuk persaudaraan, silaturrahmi dan semangat berolahraga sebagai kampanye untuk mengatakan tidak pada Narkoba," tukasnya.

Senin, 14 Mei 2012

 Gara-gara Euro 2012, PSSI Minta Laga AFC Ditunda
 Headline
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin
INFO OLAHRAGA,  Jakarta - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin meminta AFC memundurkan pelaksanaan kualifikasi Piala Asia U-22 yang sedianya berlangsung pada 23 Juni-3 Juli 2012.
Djohar khawatir perhatian masyarakat Indonesia terhadap ajang tersebut akan terbelah dan berkurang karena bertepatan dengan perhelatan akbar Piala Eropa 2012 di Polandia-Ukraina.

"Kualifikasi Piala Asia U-22 kami usul ke AFC untuk ditunda. Alasannya, karena saat itu sedang seru-serunya Piala Eropa. Kami khawatir konsentrasi ke sana, sehingga peminat ke stadion dan perhatian media kurang," kata Djohar saat ditemui di kantor PSSI, Senin (14/5/2012).

PSSI sendiri mengusulkan gelaran kualifikasi ini dilaksanakan pada 3-13 Juli 2012. Selain itu, masalah persiapan di dua stadion di Riau menjadi lebih maksimal jika kualifikasi tersebut ditunda.
"Surat permintaan penundaan sudah kami kirim ke AFC melalui Sekretaris Jenderal (Tri Goestoro). Sekarang tinggal menunggu surat persetujuan dari AFC," katanya.

Seperti diketahui, AFC telah menyetujui dua stadion di Riau untuk penyelenggaraan ajang ini, yakni Stadion Utama Riau dan Stadion Kaharudin Nasution.
Tim asuhan Aji Santoso ini berada di grup E bersama Australia, Jepang, Singapura, Macau dan Timor Leste.

Minggu, 13 Mei 2012

PSSI Siapkan Patrich Wanggai Hadapi Inter Milan
Patrich Wanggai
INFO OLAHRAGA - Patrich Wanggai sempat melontarkan keinginan untuk membela Timnas Indonesia bentukan PSSI. Namun, namanya tidak tercantum dalam skuad Garuda yang akan melawat ke Palestina untuk berlaga di Al Nakbah International Tournament. Ternyata, PSSI mempersiapkan Patrich Wanggai untuk menghadapi Inter Milan di Jakarta.

Kabar tersebut disampaikan oleh Ramadhan Pohan selaku Manajer Timnas Indonesia. Menurut politisi Partai Demokrat ini, Patrich Wanggai memang sengaja tidak dibawa ke Palestina demi memperkuat Timnas Indonesia U-23 yang bakal menjajal Inter Milan pada 24 Mei 2012 mendatang.

“Dia (Patrich Wanggai) memang disiapkan untuk menghadapi Inter Milan. Makanya dia harus tetap jaga kondisi,” ujar Ramadhan Pohan, Sabtu (12/5).

Namun, Ramadhan Pohan tidak menyinggung tentang klub ISL yang saat ini menaungi Patrich Wanggai, yakni Persidafon Dafonsoro. Anggota DPR-RI ini hanya menegaskan bahwa setiap pemain pastinya ingin bergabung dengan Timnas Indonesia, begitu juga dengan para pemain naturalisasi.

”Pada dasarnya, semua pemain ingin masuk timnas. Begitu juga dengan pemain naturalisasi. Seharusnya mereka langsung bergabung,” tandas Ramadhan Pohan.

Ramadhan Pohan memang menganjurkan kepada para pemain ISL maupun pemain naturaliasi yang sudah dipanggil PSSI agar langsung saja bergabung dengan timnas, seperti yang sudah dilakukan oleh Titus Bonai dan Okto Maniani.

”Seharusnya langsung gabung. Mereka kan telah diundang. Semua juga tahu jika pemain dinaturalisasi salah satu fungsinya adalah memperkuat timnas,” pungkasnya.

Sabtu, 12 Mei 2012

 Mantan wasit FIFA Djafar Umar meninggal dunia
 Wasit FIFA Djafar Umar
INFO OLAHRAGA, Jakarta  - Mantan wasit FIFA Indonesia, Djafar Umar meninggal dunia di rumahya di bilangan Bintaro Jakarta Selatan, Sabtu pukul 06.15 WIB dalam usia 65 tahun.

"Bapak meninggal dunia tadi pagi pukul 06.15 di hadapan istri dan adik saya," ungkap Salmaniar, putri tertua almarhum ketika dikonfirmasi.

Salmaniar mengungkapkan, sejak sebulan lalu almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta Selatan, menyusul stroke yang pernah diderita sejak tiga tahun lalu.

Djafar Umar yang lahir di Pare Pare, Sulsel, 17 Mei 1947 dan pernah menjadi wasit terbaik sepakbola Indonesia pada era tahun 1980-an, meninggalkan seorang istri, Kusrini serta tiga anak masing-masing Salmaniar, Indriani dan Maulina serta tiga orang cucu.

Djafar Umar pernah ditunjuk menjadi Inspektur Wasit pada saat PSSI dipimpin Ir Azwar Anas pada era 1994 sampai 1998.

Pada tahun 2009 lampau, Djafar Umar yang tinggal di Jalan Tekukur Z3 nomor 25 Bintaro, diserang stroke dan sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.

Jenazah pria yang pernah pula bekerja di PT PLN itu dimakamkan di TPU Tanah Kusir setelah sebelumnya disholatkan di Masjid Nurul Iman, Bintaro.

Tampak hadir diantara pelayat adalah kerabat dekat sesama profesi seperti R Pracoyo dan sejumlah mantan wasit lain seangkatan Djafar Umar.

"Kami sangat kehilangan seorang sahabat dan sekaligus pemimpin. Bagaimana pun beliau pernah menjadi wasit terbaik yang kita miliki," ujar Pracoyo.

Jumat, 11 Mei 2012

Persidafon Akan Gugat PSSI Djohar
 
INFO OLAHRAGA, JAKARTA - Persidafon Dafonsoro akan menggugat PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin, terkait pemainnya Patrich Wanggai yang direkrut ke Timnas Indonesia tanpa izin. Menurut Asisten Manajer Persidafon Iwan Nazaruddin, pihaknya tidak pernah dihubungi dan dimintai izin terkait perekrutan Patrich Wanggai. "Kita kan tidak pernah memberi izin. Kita juga sudah tidak mengakui PSSI Djohar Arifin," ujar Iwan kepada wartawan, Kamis (9/5).

Iwan mengaku kesal dengan sikap PSSI Djohar Arifin yang secara sepihak merekrut pemainnya. Pasalnya, Patrich sangat dibutuhkan untuk bermain di Liga Super Indonesia (ISL). Iwan menegaskan akan segera melayangkan gugatan kepada PSSI Djohar Arifin setelah berkoordinasi dengan Ketua Umum PSSI La Nyalla Matalitti. "Ini akan kita konsultasikan dengan Pak La Nyalla, karena kita punya induk organisasi sendiri. Kita akan koordinasikan untuk gugatan ini," tandasnya. Dengan demikian, sudah ada tiga klub yang menyiapkan gugatan karena pemainnya direkrut Timnas tanpa izin.

Sebelumnya, Persiram berencana menggugat PSSI Djohar karena merekrut Oktovianus Maniani tanpa izin, sementara Persipura menyiapkan gugatan karena PSSI merekrut Titus Bonai tanpa izin. Ketiga klub mengaku curiga para pemain berani meninggalkan klub masing-masing karena iming-iming materi. Sementara itu bintang Persiram Raja Ampat Oktovianus Maniani disebut telah melanggar kontrak dan berbuat indisipliner dengan bergabung dengan timnas PSSI versi Djohar Arifin. Manajer Persiram Henry Wairara membenarkan kabar bergabungnya Okto dengan timnas. Namun menurutnya, Okto pergi tanpa izin. "Tidak ada izin ke pelatih, tidak izin ke manajeman. dia indisipiliner telah melanggar kontrak," ujar Henry kepada wartawan, Kamis (9/5).

Menurut Henry tindakan pemain yang bersinar di timnas U-23 saat Piala AFF 2011 tersebut sungguh jauh dari nilai profesionalisme dan tidak menghormati klub yang selama ini menaunginya. "Dia kami kontrak sampai Agustus akhir musim tahun ini," ujar Henry. Dia berharap Okto mau berubah pikiran dan seegera kembali ke klubnya.