SEPAKBOLA
Menang WO Arema Tak Diakui LPIS MALANG — Pertandingan antara Arema FC versus Bontang FC yang gagal digelar ternyata masih berbuntut. PSSI ternyata tidak mengakui kemenangan walk over (WO) Arema FC walau di pertandingan yang sedianya digelar 30 Maret itu Bontang FC tidak datang ke Stadion Gajayana.
PSSI melalui PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) malah meminta Komisi Disiplin (Komdis) penjadwalan ulang pertandingan tersebut. Arema yang menerima informasi pembatalan kemenangan WO tersebut langsung meradang dan menuduh PSSI tidak konsisten.
Padahal, menurut kubu Arema, pada pertandingan itu pengadil di lapangan memutuskan kemenangan WO untuk tuan rumah karena Bontang FC tidak masuk ke lapangan setelah ditunggu selama 15 menit. Ternyata keputusan wasit di pertandingan itu berlainan dengan PT LPIS.
“Sangat tidak jelas dan ruwet. Seharusnya PT LPIS mengacu pada perangkat pertandingan yang ada di lapangan. Tapi nyatanya keputusan berbeda dan malah meminta Komdis meminta penjadwalan ulang. Lucunya, penjadwalan ulang kok minta ke Komdis?” cetus Noor Ramadhan, Media Officer Arema FC kepada wartawan, Minggu (1/4/2012).
Terkait ketidakjelasan ini, Arema kembali bakal melayangkan protes ke PSSI terkait kemenangan WO. Klub berjuluk Singo Edan memandang pertandingan itu pantas dimenangkan Arema dengan WO karena Bontang sengaja tidak datang ke Malang. Apalagi perangkat pertandingan juga lengkap di lapangan.
Noor melanjutkan, penjadwalan ulang adalah hal yang konyol karena sebelumnya PT LPIS sendiri yang membuat jadwal laga tunda pada 30 Maret. “Kami sudah melaksanakan jadwal yang dibuat PT LPIS. Tapi kenapa malah ada penjadwalan ulang ketika Bontang tidak datang?” ungkap Noor dengan nada heran.
Keputusan jadwal ulang yang dilakukan PT LPIS sebenarnya juga bisa mendatangkan efek berantai. Sebab, jika kemenangan WO tidak diakui dan pertandingan benar-benar dijadwal ulang, maka Singo Edan bakal menghadapi masalah serius di pertandingan awal putaran kedua.
Sebab di laga derby kontra Persema Malang itu Arema bakal terancam kehilangan lima pemain yang terkena akumulasi kertu kuning. Padahal jika Arema diakui sebagai pemenangan kala menghadapi Bontang, maka akumulasi kartu kuning itu tidak berlaku atau sudah gugur.
“Kami sudah meminta kejelasan wasit soal pemain yang terkena akumulasi kartu kuning. Saat itu (setelah Arema dinyatakan menang WO) wasit mengatakan bahwa pemain yang terkena akumulasi kertu kuning juga bersih alias sudah gugur di pertandingan berikutnya,” terang Noor.
Persoalan Arema belakangan ini semakin datang bertubi-tubi dan dalam dua pekan sudah berurusan dengan PSSI tiga kali. Pertama protes Arema terkait kinerja perangkat pertandingan yang dianggap menguntungkan Persema Malang saat derby Malang pekan lalu di Stadion Gajayana.
Protes kedua adalah status Leonard Tupamahu yang tiba-tiba dibajak Persema walau statusnya masih terikat kontrak dengan Arema FC. Kini tim kebanggaan Aremania harus kembali mengirimkan surat ke otoritas tertinggi sepakbola nasional itu karena hasil WO dibatalkan PT LPIS.
www.tarudinnurilfikr.blogspot.com
- Persema Siapkan Diri Derby Episode Dua
- Persibo Pesimistis Bertahan di Puncak Klasemen
- Intip Persijap Lewat Punggawa Timnas
- Terserang Tifus, PSM Kehilangan Kwon
- Sekretariat PSM Kena Gusur
- Arema Vs Bontang FC Terancam Batal Lagi
- PSM Andalkan Rasyid-Kurniawan di Lini Tengah
- Klub Indonesia Punya Dana, 5 Bintang Ini Layak Diincar
- Arema Hadapi Dua 'Derby
Tidak ada komentar:
Posting Komentar